Terkait penggunaan dana, NEST mengalokasikan 7,57 persen dari dana IPO untuk belanja modal. Alokasinya untuk pembelian enam bidang tanah dan bangunan.
“Nantinya akan dimanfaatkan oleh perseroan sebagai rumah sarang burung walet yang berlokasi di Poso, Sulawesi Tengah.” kata manajemen dalam prospektus.
Tanah ini dimiliki oleh pihak afiliasi perusahaan yaitu Hoo, Anton Siswanto selaku Direktur Utama dan Pemegang Saham Pengendali Perseroan.
Selanjutnya, sebesar 18,93 persen dari dana hasil IPO akan digunakan oleh perseroan untuk penyetoran modal kepada entitas anak, yaitu PT Tunas Esta Indonesia (TEI).