Eka mengungkapkan, saat ini perseroan sedang dalam proses pengadaan dan pembangunan enam kapal yang secara jadwal ditargetkan untuk beroperasi di kuartal III atau IV 2028 sesuai dengan jadwal proyek dan pemenuhan persyaratan kontraktual sebelum kami mulai sewakan kepada PT LNG.
Chief Operating Officer ELPI, Dave Ritandhaka mengatakan, seluruh kapal dirancang dan dioperasikan agar mampu beroperasi optimal dalam kondisi perairan Teluk Bintuni, dengan mempertimbangkan karakteristik laut setempat seperti gelombang, pasang surut, angin, dan potensi cuaca ekstrem (squall). Penyediaan armada oleh ELPI mencakup layanan terintegrasi, termasuk penyediaan awak kapal yang kompeten, pemenuhan seluruh perizinan yang diperlukan, termasuk shifting permit dari otoritas, serta dukungan operasional lainnya seperti, perawatan kapal, suku cadang, dan peralatan pendukung sesuai kebutuhan operasional.
"Armada dan kru ELPI siap beroperasi di Teluk Bintuni dengan standar keselamatan dan operasional yang ketat untuk memastikan kegiatan FLNG berjalan lancar sesuai dengan safe, reliable, and efficient (SRE) sebagaimana misi kami kepada klien," katanya.
"Kontrak ini juga sekaligus memperkuat posisi ELPI dan memberikan kepastian pendapatan jangka panjang. Kami siap mendukung penuh keberhasilan proyek Genting FLNG. Sebagai informasi, proyek Genting FLNG berpotensi menjadi FLNG ke-9 yang beroperasi di dunia dan FLNG pertama di Indonesia” katanya.
Perseroan melihat Proyek Genting FLNG ini sebagai portofolio ELPI ke depan untuk ekspansi ke Asia Pasifik karena LNG merupakan bagian dari Genting yang merupakan perusahaan internasional, di mana sejak 2 tahun lalu ELPI telah melakukan ekspansi di Malaysia dan Brunei sebagai kepercayaan jangka panjang.
Keberhasilan ini memperkuat posisi ELPI sebagai salah satu penyedia jasa maritim nasional yang memiliki rekam jejak kuat dalam mendukung proyek-proyek energi berskala besar, sekaligus sejalan dengan strategi pertumbuhan jangka panjang perseroan di sektor energi dan offshore baik di dalam maupun luar negeri.
(Rahmat Fiansyah/ADV)