Pria yang kini berusia 66 tahun itu mengatakan, saat ini dirinya hanya berinvestasi saham. Dengan harga emas yang naik, dia juga tidak tertarik mengoleksi saham-saham yang bergerak di bidang tambang emas.
"Saya juga enggak punya emiten emas ya karena valuasinya enggak ada yang murah," ujarnya.
Lo mengaku lebih memilih saham-saham dengan valuasi yang rendah. Dia menyoroti saham-saham blue chip yang saat ini banyak "dibuang" investor asing yang dinilainya sangat menarik karena tidak hanya menawarkan potensi capital gain yang besar, tetapi juga dividen dengan imbal hasil (yield) sekitar 10 persen.
(Rahmat Fiansyah)