Berkat hal tersebut, arus kas bersih meningkat sebesar Rp26,19 miliar yang terutama disebabkan oleh penerimaan dividen dari entitas asosiasi MUN, sebesar Rp53,80 miliar.
Total aset tumbuh 0,7 persen YoY menjadi Rp4,64 triliun, sementara total liabilitas turun dari Rp574,81 miliar menjadi Rp523,88 miliar, dan ekuitas meningkat menjadi Rp4,12 triliun per 30 September 2025.
Sementara itu, sektor air menunjukkan pertumbuhan positif dengan kenaikan volume penjualan sebesar 3,6 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Peningkatan ini didukung oleh ekspansi area penjualan baru di PT Sarana Catur Tirta Kelola (SCTK) Serang dan penyesuaian tarif 10 persen di PT Dain Celicani Cemerlang (DCC) Medan sejak Maret 2025.
Sementara itu, sektor energi terkoreksi sebesar 7,9 persen YoY, yang dipengaruhi oleh curah hujan tinggi di Pontianak yang mengganggu distribusi feedstock. PT Rimba Palma Sejahtera Lestari (RPSL), serta beberapa penyesuaian teknis pada operasional PT Inpola Meka Energi (IME).