"Dengan adanya pabrik kelima ini akan mempercepat proses distribusi dan mengurangi biaya distribusi untuk penjualan produk perseroan ke wilayah Jawa Tengah bagian Barat dan Selatan, sekaligus akan meningkatkan market share produk perseroan," katanya lewat keterangan resmi, Rabu (29/10/2025).
Andrew menilai, perseroan menunjukkan daya tahan dan kinerja positif di tengah tantangan industri, serta memperkuat posisinya sebagai produsen bata ringan terbesar dan distribusi terluas di Indonesia. Efisiensi produksi, pemerataan rantai distribusi, penetrasi pasar, dan peningkatan kapasitas pabrik menjadi fokus utama untuk menjaga pertumbuhan jangka panjang.
Dari sisi neraca, BLES mencatatkan aset sebesar Rp2,06 triliun, naik 12 persen dibandingkan akhir 2024 dengan ekuitas mencapai Rp1,08 triliun.
(Rahmat Fiansyah)