"Harga jual rata-rata batu bara ditargetkan USD80 sampai USD90 per MT. Rasio pengupasan tanah 4,0 sampai 4,5:1," tulis keterangan public expose perseroan.
BYAN mencatatkan komitmen dan kontrak penjualan batu bara tahun 2023 sebanyak 44,3 juta MT per awal Maret 2023. Sebanyak 30,5 juta MT batu bara menggunakan harga mengambang, dan 13,8 juta MT memakai harga tetap 2023.
Jika dilihat, volume penjualan batu bara perseroan pada tahun lalu mencapai 39,9 juta MT. Lebih rendah dibanding raihan 2021 yang sebanyak 40,4 juta MT. Khusus di kuartal IV-2022, penjualan batu bara BYAN tercatat 11,9 juta MT.
Penjualan batu bara perseroan mayoritas untuk ekspor 75 persen dan 25 persen pasar domestik. Pasar ekspor perseroan pada penjualan tahun lalu antara lain Filipina (30 persen), Korea (15 persen), Bangladesh (8 persen), India (8 persen), Malaysia (5 persen), China (3 persen), negara lain (6 persen).
Sepanjang 2022, perseroan mengantongi laba periode berjalan sebesar USD2,30 miliar atau melonjak dibanding periode 2021 yang sebesar USD1,27 miliar. Pendapatan dari USD2,85 miliar menjadi USD4,70 miliar di 2022.
Perolehan laba dan pendapatan tersebut ditopang dari harga jual rata-rata batu bara yang tembus USD117,9 per MT di 2022, jauh lebih tinggi dibanding 2021 yang hanya USD70,7 per MT.
(FAY)