Market Watch
Last updated : 16:15 WIB 31/05/2023

Data is a realtime snapshot, delayed at least 10 minutes

Major Indexes
  • IHSG
  • 6,633.26
  • -3.16
  • -0.05%
  • LQ45
  • 949.67
  • +6.57
  • +0.7%
  • IDX30
  • 494.61
  • +4.07
  • +0.83%
  • JII
  • 530.52
  • -7.10
  • -1.32%
  • HSI
  • 18,949.94
  • +733.03
  • +4.02%
  • NYSE
  • 15,031.08
  • +143.94
  • +0.97%
  • STI
  • 3,166.30
  • +7.50
  • +0.24%
Currencies
  • USD-IDR
  • 14,990
  • 0.00%
  • 0
  • HKD-IDR
  • 7
  • 0.00%
  • 0
Commodities
  • Emas
  • 943,493
  • -0.08%
  • -786
  • Minyak
  • 1,028,614
  • -1.21%
  • -12,592

Emiten Ritel dan Konsumer Bersiap Tunggangi Momentum Ramadan

Market news
Melati Kristina - Riset
06/03/2023 06:30 WIB
Saham pemain konsumen dan ritel punya potensi cuan menjelang bulan ramadan hingga lebaran.
Emiten Ritel dan Konsumer Bersiap Tunggangi Momentum Ramadan
Emiten Ritel dan Konsumer Bersiap Tunggangi Momentum Ramadan

IDXChannel – Sektor consumer goods hingga ritel punya potensi cuan menjelang bulan ramadan hingga lebaran yang bisa menjadi katalis positif bagi pergerakan saham emiten di industri ini.

Menjelang bulan Ramadan, indeks keyakinan konsumen hingga indeks penjualan riil mengalami peningkatan dibandingkan bulan sebelumnya.

Setidaknya, dalam dua tahun terakhir, indeks keyakinan konsumen konsisten meningkat di bulan ramadan hingga lebaran. Kendati demikian, pada tahun 2020, indeks tersebut cenderung merosot tajam seiring dengan merebaknya pandemi Covid-19.

Melansir data Bank Indonesia (BI), indeks keyakinan konsumen meningkat menjadi 101,50 pada April 2021 dari 93,40 pada Maret 2021. Sedangkan, indeks tersebut kembali naik menjadi 104,40 pada Mei 2021.

Pada 2022, indeks keyakinan konsumen kembali naik menjelang bulan ramadan hingga lebaran. Di bulan April 2022, indeks tersebut naik menjadi 113,10 dari 111 pada Maret 2022. Sementara, di bulan Mei 2022, indeks keyakinan konsumen melesat signifikan menjadi 128,90. (Lihat grafik di bawah ini.)

BI menyebutkan, meningkatnya indeks konsumen secara signifikan didorong oleh peningkatan mobilitas masyarakat karena tidak adanya pembatasan pada masa libur lebaran di tahun tersebut.

Menyusul meningkatnya indeks keyakinan konsumen, sektor konsumen dan ritel juga melesat menjelang lebaran.

Menurut hasil survei penjualan eceran yang dipublikasikan BI, kinerja penjualan eceran meningkat pada April 2022.

BI melaporkan, indeks penjualan riil atau IPR pada April 2022 mencapai 239,2 atau bertumbuh 16,5 persen secara bulanan. Angka tersebut juga meningkat secara signifikan dibanding bulan Maret 2022 yang pertumbuhan perbulannya hanya sebesar 2,6 persen. 

“Peningkatan tersebut didorong oleh kenaikan aktivitas ekonomi masyarakat pada periode ramadan dan menjelang Idul Fitri,” tulis laporan tersebut.

Selain itu, survei tersebut juga melaporkan peningkatan signifikan terjadi pada sebagian kelompok, yakni sandang, makanan, minuman, dan tembakau, serta peralatan informasi dan komunikasi.

Adapun, IPR kategori sandang pada April 2022 naik menjadi 101,9 dari 74,4 pada Maret 2022. Sedangkan, IPR kategori makanan, minuman, dan tembakau turut naik signifikan menjadi 324,2 pada bulan April 2022. (Lihat tabel di bawah ini.)

Ladang Cuan Bagi Emiten Konsumen dan Ritel

Momentum lebaran tentunya dimanfaatkan oleh pemain konsumen hingga ritel karena menjadi potensi cuan bagi emiten-emiten di industri ini.

Kalau berkaca pada tahun lalu, PT Mayora Indah Tbk (MYOR) dapat memperoleh peningkatan penjualan yang mencapai 30 persen karena efek ramadan hingga lebaran pada 2022.

Sementara, CGS CIMB dalam laporannya pada Oktober 2022 menyebutkan, momentum penjualan MYOR diprediksi bakal tetap berlanjut hingga semester I-2023, salah satunya didorong oleh penjualan yang kuat pada lebaran mendatang.

Kemudian, emiten konsumen lainnya, PT Sariguna Primatirta Tbk (CLEO) optimistis akan memperoleh kenaikan pendapatan yang signifikan pada momen lebaran tahun ini.

Melansir laporan CLSA pada Februari 2023, manajemen CLEO mengincar pertumbuhan penjualan sebesar 30 persen pada tahun ini ditopang oleh libur lebaran mendatang.

Senada dengan emiten di atas, pemain sektor ritel, yakni PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) dan PT Matahari Department StoreTbk (LPPF) juga memiliki potensi cuan menjelang ramadan hingga lebaran di tahun ini.

Riset Indopremier yang dirilis pada Kamis (2/3), bertajuk “Morning Update” menyebutkan, AMRT memprediksi akan mengalami kenaikan penjualan di bulan ramadan hingga 10 persen sampai 15 persen dibanding bulan biasa.

Halaman : 1 2 3
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis IDX Channel tidak terlibat dalam materi konten ini.