"Perseroan dengan cermat mengawasi 23 gerai dalam pemantauan dan berencana untuk menutup 13 gerai tahun ini. Sepuluh gerai dalam pemantauan lainnya masih terus ditinjau," kata Jain dalam keterangan resmi perusahaan kepada Bursa Efek Indonesia (BEI).
Jain mengatakan perusahaan mencatatkan kerugian sebesar Rp95 miliar pada kuartal I 2021. Angkanya naik dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp94 miliar.
Sementara, pendapatan perusahaan anjlok 25 persen menjadi Rp1,16 triliun pada kuartal I 2021. Untuk menunjang arus kas perusahaan, manajemen memutuskan untuk memperpanjang fasilitas pinjaman bank senilai Rp1 triliun. (TYO)