Pada hari yang sama, Suhaeli yang juga komisaris utama perseroan memborong 277.384.781 saham BUKK pada harga Rp1.195 per saham. Dari transaksi ini, dia menggelontorkan dana sebesar Rp331,47 miliar.
Setelah transaksi, kepemilikan sahamnya di BUKK meningkat menjadi 695.563.861 atau 26,34 persen dari sebelumnya 418.179.080 atau 15,84 persen.
Sementara Solihin Jusuf Kalla yang menjabat sebagai komisaris juga membeli sebanyak 269.229.402 saham BUKK pada harga Rp1.195 per saham. Dalam transaksi ini, dia merogoh kocek sebesar Rp321,73 miliar.
Porsi sahamnya di BUKK pun bertambah menjadi 687.814.362 saham atau 26,05 persen setelah transaksi, dari sebelumnya 418.584.960 atau 15,85 persen.
Pengendali lainnya, Achmad Kalla menyerok jumlah dan harga saham yang sama dengan Solihin, sehingga dana yang dikeluarkan dalam transaksi ini mencapai Rp321,73 miliar.