Pengamat pasar modal, Michael Yeoh, menjelaskan lebih lanjut mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi kondisi ini.
"Sentimen terhadap DXY [indeks dolar] saat ini terlalu kuat," ujar Michael saat dihubungi IDXChannel.com, Kamis (6/2/2025).
"Kebijakan trade war [perang dagang] terakhir yang diutarakan [Presiden AS] Donald Trump mendorong capital outflow dari global ke AS. Hal ini membuat dolar menguat,” katanya.
Michael menambahkan, rupiah pun terdampak, begitu juga dengan surat utang Indonesia yang terlihat melemah dengan imbal hasil (yield) turun ke 6,9 persen. Kondisi ini turut menekan pasar modal.
Yeoh melanjutkan, koreksi terdalam terjadi pada BMRI. “Hal ini menyusul dari downgrade [penurunan rating] yang dilakukan JPMorgan dari neutral ke underweight.” (Aldo Fernando)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.