Pihak penjual pun belum terkonfirmasi, tetapi jumlah saham yang dijual setara dengan jumlah kepemilikan API (Hong Kong) Investment Limited, yakni perusahaan investasi milik Ant Financial (Alibaba) di BUKA.
Adapun saham BUKA ramai diperdagangkan dalam beberapa hari terakhir setelah Algo Research dan Henan Putihrai Asset Management(HPAM) mengemukakan ketertarikan Temu, perusahaan e-commerce asal China yang dimiliki oleh PDD Holdings untuk masuk ke pasar Indonesia.
Namun, pemerintah Indonesia khawatir Temu dapat mengganggu industri UMKM lokal dengan menjual produk impor dari China. Hal ini memicu spekulasi bahwa BUKA mungkin menjadi target akuisisi, seperti TikTok dan Tokopedia, mengingat izin operasional Temu mungkin tidak diberikan.
Corporate Secretary BUKA, Cut Fika Lutfi menanggapi rumor akuisisi tersebut. "Perseroan tidak mengetahui informasi terkait rencana akuisisi Perseroan oleh E-commerce dari TEMU (Perusahaan dari China)," tulis Corporate Secretary BUKA Cut Fika Lutfi dalam keterbukaan informasi BEI, Kamis (9/10/2024).
Saham BUKA menguat dua hari masing-masing 25,22 persen dan 2,08 persen pada 7-8 Oktober 2024. Namun, saham BUKA turun bersamaan pada 9-10 Oktober masing-masing 5,44 persen dan 7,19 persen. Pada Jumat (11/10/2024), saham BUKA kembali naik 5,43 persen ke harga Rp136.