sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Era Suku Bunga Tinggi, Bagaimana Nasib Emiten Menara TOWR-TBIG Cs?

Market news editor Melati Kristina - Riset
03/10/2022 14:57 WIB
Era suku bunga tinggi berdampak bagi kelangsungan kinerja emiten menara telekomunikasiyang memiliki tingkat utang yang tinggi.
Era Suku Bunga Tinggi, Bagaimana Nasib Emiten Menara TOWR-TBIG Cs? (Foto: MNC Media)
Era Suku Bunga Tinggi, Bagaimana Nasib Emiten Menara TOWR-TBIG Cs? (Foto: MNC Media)

Dengan kinerja yang masih bertumbuh positif di semester I-2022, riset Sucor Sekuritas bertajuk Equity Research: Tower Bersama Infrastructure yang dirilis pada Jumat (30/9) menyampaikan bahwa kinerja TBIG tidak terpengaruh dengan naiknya suku bunga yang berdampak pada utang emiten.

“TBIG tidak emiliki jadwal pembayaran utang yang besar dalam waktu dekat, karena utang emiten sebesar USD397 juta hingga USD449 juta akan jatuh tempo pada 2025-2027 mendatang,” tulis Analis Sucor Sekuritas, Christofer Kojongian, Jumat (30/9).

Sedangkan dalam riset tersebut turut disampaikan, TBIG telah menghimpun dana sebesar Rp34 triliun dari obligasi, pinjaman, dan wesel. Adapun kurs USD dari 2015-2019 yang tumbuh sebesar 5,25 persen dan kurs sejak 2020 sekitar 2,75 persen-4,25 persen, menjadi faktor pendukung bagi TBIG dalam menghadapi era suku bunga tinggi.

Rapor Saham Merah

Menurut Bursa Efek Indonesia (BEI) per penutupan sesi I, Senin (3/10), kinerja saham emiten menara secara year to date (YTD) masih memerah.

Memimpin merahnya rapor saham sepanjang 2022, harga saham CENT terkontraksi hingga minus 37,50 persen pada penutupan sesi I, Senin (3/10).

Selain CENT, dua emiten lainnya yang sahamnya memerah yaitu TBIG dan MTEL. Menurut data BEI pada periode yang sama, saham TBIG dan MTEL masing-masing terkontraksi hingga minus 5,08 persen dan minus 13,25 persen.

Meskipun saham MTEL masih terkontraksi, riset Mirae Asset Sekuritas Indonesia masih optimis dengan prospek perusahaan menara ini kedepannya.

Adapun riset yang bertajuk Dayamitra Telekomunikasi: Aggressively Expanding the Portfolio yang dirilis pada Jumat (30/9) tersebut menyebutkan bahwa roadmap MTEL yang akan berekspansi dari towerco menjadi infraco dapat menawarkan prospek menarik bagi perusahaan.

“Kami percaya ini akan memungkinkan perusahaan untuk memberikan layanan yang lebih baik bagi pelanggannya,” tulis analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Jennifer Harjono, Jumat (23/9).

Kendati kinerja saham emiten menara sebagian besar memerah, TOWR menjadi satu-satunya emiten sektor ini yang kinerja saham YTDnya berada di zona hijau, yakni melesat hingga 9,78 persen.

Periset: Melati Kristina

(ADF)

Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.

Halaman : 1 2 Lihat Semua
Advertisement
Advertisement