sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Erajaya (ERAA) Dapat Angin Segar dari iPhone 16 dan EV, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Market news editor Dinar Fitra Maghiszha
26/05/2025 17:21 WIB
Penjualan iPhone generasi terbaru diperkirakan akan memberikan dorongan signifikan terhadap kinerja pendapatan di paruh pertama 2025.
Erajaya (ERAA) Dapat Angin Segar dari iPhone 16 dan EV, Bagaimana Prospek Sahamnya? (Foto: iNews Media Group)
Erajaya (ERAA) Dapat Angin Segar dari iPhone 16 dan EV, Bagaimana Prospek Sahamnya? (Foto: iNews Media Group)

IDXChannel - Riset UOB Kay Hian Sekuritas menilai, peluncuran iPhone 16 dan ekspansi kendaraan listrik menjadi angin segar bagi PT PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA).

“Peningkatan penjualan iPhone generasi terbaru diperkirakan akan memberikan dorongan signifikan terhadap kinerja pendapatan di paruh pertama 2025,” tulis analis UOB Kay Hian Sekuritas Paula Ruth dalam riset Indonesia Daily, Senin (23/5/2025).

Adapun rekomendasi untuk ERRA tetap dipertahankan Buy, dengan target saham yang dikerek ke Rp670 dari sebelumnya Rp480 per saham. Ini mencerminkan potensi penguatan sebesar 17,5 persen dari harga pasar saat ini.

Hingga penutupan perdagangan Senin (26/5/2025), saham ERAA stagnan di level Rp570. Transaksi-net mencapai Rp42,56 miliar.

Secara fundamental, analis menyoroti pertumbuhan ERAA secara tahunan 13 persen dari produk non-iPhone di kuartal I-2025. 

Diversifikasi bisnis juga terus diperluas, termasuk ke segmen food & nourishment melalui peluncuran gerai pertama Chagee yang mendapat respons positif dari pasar.

Adapun langkah ekspansi ERAA ke industri kendaraan listrik (EV), kata analis, juga memperkuat sentimen pasar. 

Diketahui, ERAA melalui entitas anaknya, PT Sinar Eka Selaras Tbk (ERAL) menargetkan pengiriman pertama mobil listrik merek XPENG di Indonesia pada kuartal III-2025. 

UOB memperkirakan penjualan XPENG bisa mencapai 1.000 unit tahun ini dan 1.200 unit pada 2026.

“Dengan ASP (average selling price) sekitar Rp800 juta per unit, kami memperkirakan pendapatan dari bisnis EV bisa menyumbang Rp800 miliar di 2025,” jelas analis.

Secara keseluruhan, laba bersih ERAA tahun ini diperkirakan tumbuh 11,5 persen menjadi Rp1,15 triliun.

Dari sisi valuasi, saham ERAA diestimasi memiliki rasio price to earnings (PER) 7,8 kali pada 2025. UOB menilai valuasi ini masih menarik, terutama dengan potensi re-rating dari ekspansi sektor baru dan penguatan margin.

Dalam pemberitaan IDX Channel sebelumnya, Bahana Sekuritas juga menaikkan target harga saham emiten ritel teknologi ini menjadi Rp650 per saham dari sebelumnya Rp550.  

Proyeksi ini diambil menyusul langkah Apple menyesuaikan harga seri iPhone 16 di Indonesia, sehingga berpotensi mendorong penjualan ERAA pada kuartal kedua 2025.

“Target price untuk ERAA menjadi Rp650 (dari sebelumnya Rp550), berdasarkan Price Earning Ratio (PE) yang lebih tinggi sebesar 8x (pada -0,5 dari PE rata-rata 5 tahunnya, dari sebelumnya 7,2x),” kata Analis Bahana Sekuritas, Laras Nadira.

(DESI ANGRIANI)

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement