Adapun langkah ekspansi ERAA ke industri kendaraan listrik (EV), kata analis, juga memperkuat sentimen pasar.
Diketahui, ERAA melalui entitas anaknya, PT Sinar Eka Selaras Tbk (ERAL) menargetkan pengiriman pertama mobil listrik merek XPENG di Indonesia pada kuartal III-2025.
UOB memperkirakan penjualan XPENG bisa mencapai 1.000 unit tahun ini dan 1.200 unit pada 2026.
“Dengan ASP (average selling price) sekitar Rp800 juta per unit, kami memperkirakan pendapatan dari bisnis EV bisa menyumbang Rp800 miliar di 2025,” jelas analis.
Secara keseluruhan, laba bersih ERAA tahun ini diperkirakan tumbuh 11,5 persen menjadi Rp1,15 triliun.
Dari sisi valuasi, saham ERAA diestimasi memiliki rasio price to earnings (PER) 7,8 kali pada 2025. UOB menilai valuasi ini masih menarik, terutama dengan potensi re-rating dari ekspansi sektor baru dan penguatan margin.