Erick juga terus mendorong kontribusi BUMN dengan melakukan transformasi secara menyeluruh. Mantan Presiden Inter Milan itu ingin BUMN lebih efisien dan profesional.
Hal ini yang menjadi alasan di balik langkah Erick merampingkan jumlah BUMN, dari 108 BUMN menjadi 41 BUMN, serta mengerucutkan klasterisasi menjadi hanya 12 klaster dari sebelumnya yang sebanyak 27 klaster.
Dia juga ingin transformasi ini dapat membuat lebih banyak lagi BUMN yang berbicara di kancah internasional. Saat ini, hanya ada Pertamina sebagai satu-satunya BUMN yang masuk dalam jajaran 500 perusahaan terbesar dunia versi Fortune.
"Saya ingin mendorong semakin banyak BUMN menjadi top 100 atau 500 perusahaan dunia," kata Erick.
Kementerian BUMN, lanjut Erick, juga terus mendorong 14 BUMN untuk IPO yang telah dimulai oleh anak usaha PT Telkom Indonesia (Persero), PT Dayamitra Telekomunikasi (Mitratel) dengan nilai keseluruhan nilai IPO mencapai 1,3 miliar dolar AS atau sekitar Rp 18,79 triliun pada November lalu.