IDXChannel - Memasuki musim dingin, Eropa dan China dilanda krisis energi sehingga membuat harga-harga komoditas mengalami peningkatan.
Kenaikan harga komoditas energi menghadirkan kecemasan bakal ikut mendongkrak biaya tagihan listrik dan gas alam selama beberapa bulan ke depan.
Sejumlah negara di Eropa mulai mengambil kebijakan darurat untuk mengantisipasi lonjakan harga listrik untuk menghindari dampak yang ditimbulkan di masyarakat. Demikian juga China yang dikabarkan tengah membatasi penggunaan listrik dengan melakukan pemadaman bergilir di sejumlah wilayah.
Kenaikan harga komoditas energi seperti batu bara memberikan imbas terhadap sejumlah emiten pertambangan energi di tanah air.
Menilik data RTI Selasa (5/10), berikut performa sejumlah emiten tambang di Indonesia:
1. PT Adaro Energy Tbk (ADRO)
ADRO ditutup koreksi (-0,81%) pada sesi pertama. Sepanjang pekan ini, ADRO masih konsisten di zona hijau (6,03%) dan cenderung menguat (37,17%) dalam performa sebulan terakhir.
Di samping itu, tiga bulan terakhir pergerakan ADRO juga meningkat (53,11%) dan year to date sudah menghijau di atas 50 persen.
Adapun total 3,2 miliar lembar saham ADRO laku dengan nilai transaksi mencapai Rp5,1 triliun selama satu bulan terakhir.
Dalam sebulan, akumulasi investor asing di ADRO terpantau sebesar Rp317,34 miliar pembelian bersih di pasar reguler.
2. PT Bukit Asam Tbk (PTBA)
PTBA melemah (-1,73%) pada sesi pertama. Namun, selama seminggu terakhir PTBA menguat (7,98%) dan sebulan pun ikut terdongkrak naik (24,56%).
Selain itu, performa tiga bulan terakhir menunjukkan penguatan PTBA sudah tembus 41,29 persen, meski secara year to date masih menghijau tipis (1,07%).
Menilik kegiatan transaksi selama sebulan terakhir, total 1,7 miliar lembar saham PTBA ditransaksikan dengan nilai total mencapai Rp4,3 triliun.
Dari nilai tersebut, investor asing mengeksekusi dana akumulasi pembelian bersih sebanyak Rp358,68 miliar atau 11,45% dari total transaksi.
3. PT Indika Energy Tbk (INDY)
INDY koreksi (-0,47%) di 2140 pada sesi pertama. Namun, performa sepekan dan sebulan cemerlang yakni masing-masing (17,58%) dan (54,51%)
Sepanjang tiga bulan terakhir, INDY juga telah melesat (65,89%) dan year to date (23,70%).
Total transaksi selama sebulan terakhir menunjukkan total 1,2 miliar lembar saham INDY laku ditransaksikan dengan nilai mencapai Rp2,2 triliun. Adapun akumulasi investor asing masuk net-buy Rp105,77 miliar sepanjang sebulan ini.
4. PT Indo Tambangraya Megah (ITMG)
ITMG menguat tipis (0,61%) di 24.725 pada sesi pertama. Performa sepekan menunjukkan penguatan (25,51%) dan sebulan (45,66%). Sementara tiga bulan terakhir, ITMG sudah melesat jauh (76,92%) dengan year to date mencapai 78,52 persen.
Kegiatan transaksi selama sebulan terakhir mencatat sebanyak 113,3 juta lembar saham ITMG yang laku terjual dengan nilai mencapai Rp2,3 triliun.
Berbeda dari yang lain, investor asing justru melakukan akumulasi penjualan bersih sebanyak Rp20,63 miliar selama sebulan.
5. PT Harum Energy Tbk (HRUM)
HRUM naik tipis (0,30%) di 8350 pada sesi pertama. Sepanjang minggu ini, performa HRUM telah menguat (5,03%) yang mendorong peningkatan dalam kinerja sebulan (65,35%).
Sementara valuasi tiga bulan menunjukkan HRUM mentereng (66,17%) dan year to datenya sudah meroket (180,20%). Adapun selama sebulan terakhir, sebanyak 390,1 juta lembar saham HRUM terjual dengan nilai transaksi mencapai Rp2,8 triliun.
(SANDY)
Advertisement
Eropa-China Krisis Energi, Bagaimana Kinerja Emiten Tambang di Indonesia?
Kenaikan harga komoditas energi menghadirkan kecemasan bakal ikut mendongkrak biaya tagihan listrik dan gas alam selama beberapa bulan ke depan.

Eropa-China Krisis Energi, Bagaimana Kinerja Emiten Tambang di Indonesia? (FOTO:MNC Media)
Follow Saluran Whatsapp IDX Channel untuk Update Berita Ekonomi
Follow
Advertisement
Advertisement