IDXChannel – Saham-saham yang bergerak di sektor energi baru terbarukan (EBT) berpesta pora pada 2023. Di tengah isu terkait perubahan iklim dan upaya menekan emisi karbon dengan target net zero emission (NZE) pada 2060.
Hal itu juga ditandai dengan meluncurnya Bursa Karbon yang diselenggarakan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) sejak 26 September 2023.
Hadirnya Bursa Karbon turut menjadi katalis positif emiten di sektor energi seperti PT Geothermal Energy Tbk (PGEO). Disusul dengan listing PT Barito Renewable Energy Tbk (BREN) pada 9 Oktober 2023.
Kedua saham tersebut terus mampu mencuri perhatian para investor dan berdampak pada pergerakan saham yang meningkat drastis. Seperti saham PGEO yang merangkak naik hingga ke level tertinggi tahun ini di Rp1.605 pada 25 September 2023, sehari sebelum Bursa Karbon meluncur.
Saat Bursa Karbon resmi meluncur, saham PGEO ambles ke level Rp 1.485. Namun, saham PGEO berhasil rebound dan sempat menyentuh level 1.600 pada 6 Oktober 2023.
Hingga akhirnya ditutup di level Rp1.170 pada penutupan perdagangan 2023 pada Jumat pekan lalu. Sejak listing di Bursa hingga akhir 2023, saham PGEO telah melonjak 33,71%.
Sementara itu, BREN listing pada 9 Oktober 2023 atau setelah Bursa Karbon meluncur. Saham emiten konglomerasi Barito Group itu dibuka di level Rp975.
Setelah listing, saham BREN terus melonjak hingga mengalami ARA (auto reject atas) berkali-kali. Hingga penutupan perdagangan 2023, saham BREN berada di level Rp7.475 atau melesat 666,66% sejak melantai di Bursa.
Pengamat Pasar Modal dan Founder WH Project, William Hartanto, mengatakan meski sama-sama menguat jelang akhir 2023, namun saham PGEO dan BREN memiliki sentimen yang berbeda.
Untuk PGEO, William mengatakan, secara teknikal sudah melemah dan itu kemungkinan terjadi karena adanya aksi profit taking. Selain itu, sentimen sektor EBT kemungkinan sudah reda.
William menjelaskan jika sentimen sudah mulai reda, maka volume perdagangan akan menurun. “Itu berarti minat pasar terhadap saham tersebut juga sudah berkurang,” ujarnya kepada IDX Channel, Jumat (29/12/2023).
Sementara BREN diproyeksi masih mendapatkan euforia dengan adanya sosok Prajogo Pangestu dan kabar tentang BREN akan masuk sebagai kandidat indeks MSCI. ”Hasilnya terlihat juga secara teknikal dimana BREN masih uptrend,” jelasnya.
Dengan kondisi tersebut, William memproyeksi saham PGEO akan mengalami profit taking dan melanjutkan pelemahan. Sementara itu, BREN berpotensi masih menguat terbatas sampai pada rilis indeks MSCI.
Sedangkan saham EBT lainnya seperti PT Arkora Hydro Tbk (ARKO) dan PT Kencana Energi Lestari Tbk (KEEN) kemungkinan akan melemah. Hal itu terlihat dari adanya indikasi saham yang jenuh beli secara teknikal.
(FRI)