Evergrande Masih Memanas, Bursa Asia Mixed

IDXChannel - Bursa saham Asia dibuka beragam mengikuti sentimen krisis jeratan utang raksasa properti China Evergrande pada perdagangan Jumat (24/9/2021).

Nikkei 225 Jepang dibuka menguat di 30.141,61 lalu bergerak di area 30.110,30 - 30.259,79. Hingga pukul 11:18 N225 berada di posisi 30.239,61, MENGUAT (2,03%).

Baca Juga:

Wall Street Menguat Seiring Kekhawatiran The Fed dan Evergrande Mereda

Shanghai Composite (SSEC) China dibuka anjlok di 3.637,87, bergerak di range 3.629,89 - 3.651,43. Pukul 11:20 WIB, SSEC turun (-0,07%) di 3.639,75.

KOSPI Korea Selatan (KOSPI) dibuka melemah di 3.140,73 dan bergeliat di area 3.120,62 - 3.146,86. Pukul 11:21 WIB, KOSPI anjlok (-0,07%) di 3.125,39.

Baca Juga:

Pasar Modal RI Dinilai "Kebal" Sentimen Krisis Evergrande

Hang Seng Hong Kong (HSI) dibuka naik tipis di 24.540, mengikuti jejak N225. Pukul 11:23 WIB, HSI terkoreksi (-0,15%) di 24.475.

Melansir Reuters, Jumat (24/9), sebagian besar pasar Asia masih mengkhawatirkan nasib pengembang properti China Evergrande yang terus menghadapi batas waktu pembayaran bunga.

Baca Juga:

Waspada Dampak Evergrande ke Ekonomi RI, Pengamat Beberkan Langkah Strategis

Kepala Investasi Credit Suisse, Ray Ferris mengatakan bahwa meskipun ada kegelisahan di negara China ihwal penderitaan sektor properti dan aturan-aturan baru, ada sentimen positif di tempat lain.

"Pertumbuhan di negara maju lainnya lebih besar membawa tren positif dan kebijakan moneter negara Asia masih mendukung pasar hingga pertengahan tahun depan," kata Ray, dilansir Reuters, Jumat (23/9).

Baca Juga:

Bank Sentral China Bailout Rp264 Triliun untuk Atasi Krisis Evergrande

Ray memahami bahwa guncangan ekonomi global dapat memberi efek kejut bagi pasar serta koreksi di komponen sahamnya.

"Tetapi (efek Evergrande) ini masih lebih rendah dari yang pernah terjadi selama dekade terakhir," tandasnya. (NDA)

Baca Juga:

Krisis Evergrande, Akankan Housing Bubble di Amerika Serikat Terulang Lagi?