Melansir Reuters, Jumat (24/9), sebagian besar pasar Asia masih mengkhawatirkan nasib pengembang properti China Evergrande yang terus menghadapi batas waktu pembayaran bunga.
Kepala Investasi Credit Suisse, Ray Ferris mengatakan bahwa meskipun ada kegelisahan di negara China ihwal penderitaan sektor properti dan aturan-aturan baru, ada sentimen positif di tempat lain.
"Pertumbuhan di negara maju lainnya lebih besar membawa tren positif dan kebijakan moneter negara Asia masih mendukung pasar hingga pertengahan tahun depan," kata Ray, dilansir Reuters, Jumat (23/9).
Ray memahami bahwa guncangan ekonomi global dapat memberi efek kejut bagi pasar serta koreksi di komponen sahamnya.
"Tetapi (efek Evergrande) ini masih lebih rendah dari yang pernah terjadi selama dekade terakhir," tandasnya. (NDA)