IDXChannel - Krisis keuangan salah satu grup properti terbesar di China, Evergrande saat ini menjadi sorotan dunia belakangan ini. Pasalnya, utang Evergrande disebut telah mencapai USD 305 miliar atau setara dengan Rp4.361 triliun (dengan kurs Rp14.300/USD).
Kasus yang menimpa properti asal China ini dikhawatirkan akan memberikan pengaruh besar ke pasar modal Indonesia sekaligus menjadi sentimen negatif di perdagangan.
Terkait hal tersebut, Pengamat Pasar Modal Asosiasi Analis Efek Indonesia (AAEI), Reza Priyambada mengatakan, jika krisis Evergrande menjadi sentimen negatif bagi pasar modal Indonesia hal itu disebabkan kepanikan pasar semata.
"Waktu Lehman Brothers kan juga sama. Secara langsung imbasnya ke ekonomi Indonesia kan gak ada. Cuma di Amerika Serikat gonjang ganjing, kita yang ikut panas demam. Walaupun ada pengaruh biasanya ke nilai tukar, tapi, ini kan sifatnya sementara. Jadi, lebih kepada kepanikan pasar aja," ujar Reza kepada MNC Portal Indonesia, Kamis (23/9/2021).
Reza menambahkan, jika pun ada imbas terhadap pasar modal Indonesia tentunya akan berdampak secara tidak langsung karena hanya terjadi kepanikan pasar saja. Menurutnya, dibanding menjadikan pasar modal terimbas akibat sentimen tersebut, alangkah baiknya pelaku pasar melihat sentimen positif lainnya.