Meskipun penjualan bersih mengalami peningkatan, namun RANC mencatatkan rugi bersih sebesar Rp83,67 miliar di tahun 2022 yang disebabkan oleh meningkatnya biaya yang terjadi sepanjang tahun 2022.
"Hal ini disebabkan karena kenaikan yang diperoleh dari penjualan belum sebanding dengan meningkatnya biaya yang terjadi sepanjang tahun 2022," ujar Direktur Utama Supra Boga Lestari, Johartono Susilo dalam Public Expose RANC, Selasa (6/6/2023).
Pada tahun 2022, perusahaan mencatatkan adanya rugi komprehensif tahun berjalan yang mampu dicatatkan di tahun 2022 sebesar Rp80,83 miliar. Dimana di tahun 2021, perusahaan mencatat laba komprehensif tahun berjalan sebesar Rp15,88 miliar.
Nilai aset perseroan per 31 Desember 2022 sebesar Rp1,35 triliun, nilai ini mengalami kenaikan 10,06% atau senilai Rp157,6 miliar jika dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp1,51 triliun. Komposisi aset perusahaan di tahun 2022 terdiri dari 38,4% aset lancar dan 61,6% aset tidak lancar.
Pada tahun 2022, RANC dan entitas anak melakukan realisasi investasi barang modal yang berupa penambahan aset tetap dan aset tidak lancar lainnya sejumlah Rp54,7 miliar untuk keperluan operasional RANC.