Adapun laba bersih per saham juga turun dari Rp48 per saham menjadi Rp5 per saham pada 2021. Penurunan laba bersih RANC tidak lepas dari turunnya pendapatan bersih dari Rp3,01 triliun menjadi Rp2,88 triliun.
Di sisi lain, beban penjualan perusahaan meningkat dari Rp398,62 miliar pada 2020 menjadi Rp460,35 miliar pada 2021.
Pada kesempatan yang sama, Presiden Direktur RANC, Meshvara Kanjaya menjelaskan turunnya kinerja pendapatan pada 2021 turut dipengaruhi oleh terbatasnya aktivitas ekonomi di tengah gelombang lonjakan kasus Covid-19 varian delta pada kuartal II-2021 dan kuartal III-2021.
Hal ini kontras dengan situasi 2020 ketika masyarakat cenderung berbelanja dalam jumlah besar di supermarket saat mobilitas terbatas.
“Perlu dicermati bahwa pendapatan kami di 2019 adalah Rp2,4 triliun dan nilainya naik menjadi Rp3,01 triliun pada 2020. Pada saat gelombang Covid-19 muncul, konsumen panik, mereka berbondong-bondong belanja dan panic buying,” papar Meshvara.