Sementara itu dari domestik ada sentimen Indeks S&P Global Manufacturing PMI Indonesia Juni yang diprediksi meningkat terbatas ke level 48,5 dari laporan sebelumnya di level 47,4.
Neraca perdagangan Indonesia pada Mei 2025 diperkirakan bertumbuh menjadi USD1 miliar dibandingkan pertumbuhan bulan sebelumnya yang dilaporkan sebesar USD0,15 miliar dan tingkat inflasi Indonesia Juni diprediksi akan meningkat ke level 2,4 persen dari sebelumnya di level 1,6 persen.
Menurut Indri, secara garis besar sentimen dalam sepekan terakhir mulai dari aksi gencatan senjata hingga prospek pemangkasan suku bunga yang lebih cepat dapat menjadi sentimen positif untuk IHSG.
“Saya menilai bahwa saat ini fokus para pelaku pasar akan mulai beralih dari ketegangan di Timur Tengah kepada prospek pemangkasan suku bunga dan kebijakan mengenai tarif, mengingat pada 9 Juli 2025 merupakan tenggat penundaan penerapan kebijakan tarif oleh Amerika Serikat," kata Indri.