IDXChannel - Pandemi Covid-19 menjadi isu utama sepanjang 2020, hal tersebut telah memaksa masyarakat melakukan transformasi terhadap seluruh proses bisnis yang telah dijalani. Pada Peresmian Penutupan Perdangan Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2020, Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia Inarno Djajadi mengungkapkan bahwa perkembangan pasar modal di penghujung tahun mengarah ke jalur positif.
“Alhamdulillah respon pasar mulai membaik seiring dukungan dan kebijakan pemerintah dalam menjaga stabilitas perekonomian nasional. Respon pasar tercermin dari kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang menunjukkan perbaikan di kuartal II-2020 dan diikuti dengan lonjakan likuiditas perdagangan yang mencapai 9,8 triliun per hari, serta jumlah frekuensi perdagangan yang mencapai titik tertinggi,” jelas Inarno di acara penutupan perdagangan BEI, pada Rabu (30/12/2020).
Bahkan, lanjut Inarno, perbaikan ini juga dibuktikan dengan jumlah frekuensi perdagangan tertinggi diantara bursa-bursa kawasan ASEAN dalam tiga tahun terakhir.
“Hal ini juga diikuti oleh sejumlah perusahaan yang melakukan IPO di 2020 ini. Terima kasih kepada OJK dan seluruh stakeholder pasar modal yang telah membantu bursa dalam memfasilitasi 51 perusahaan untuk tercatat sepanjang 2020 ini, dan turut serta mengantarkan jumlah perusahaan yang mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia mencapai 713 perusahaan,” pungkasnya. (*)
Advertisement
Frekuensi Tertinggi di ASEAN, Perdagangan BEI 2020 Resmi Berakhir
Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia Inarno Djajadi mengungkapkan bahwa perkembangan pasar modal di penghujung tahun mengarah ke jalur positif.

Frekuensi Tertinggi di ASEAN, Perdagangan BEI 2020 Resmi Berakhir. (Foto: MNC Media)
Follow Saluran Whatsapp IDX Channel untuk Update Berita Ekonomi
Follow
Tim Editor
Advertisement
Advertisement