IDXChannel - PT MNC Energy Investments Tbk (IATA) menjalin kerja sama dengan PT Kalimantan Prima Persada (KPP MINING) untuk pengelolaan tambang batu bara di Sumatera Selatan. Kerja sama penambangan itu memiliki durasi kontrak lima tahun dari 2026 hingga 2030.
Dari tambang tersebut, IATA menargetkan produksi batu bara perseroan bertambah 3 juta metrik ton (MT) per tahun pada 2026 yang merupakan tahun awal produksi. Selama lima tahun, produksi batu bara dari tambang tersebut ditargetkan mencapai total 33,6 juta MT dengan puncak produksi tahunan 7 juta ton.
"Dengan dukungan kontraktor yang memiliki kompetensi tinggi, IATA memiliki keyakinan lebih besar untuk mencapai seluruh target produksi. Ke depan target produksi kami mencapai 7 juta ton per tahun, sementara untuk 2026, kami tengah mengajukan RKAB dengan target sekitar 7,5 juta ton,” ujar Direktur Utama IATA, Suryo Eko Hadianto usai Sign Off Ceremony Mining Contractor Agreement di iNews Tower, Jakarta, Selasa (23/12/2025).
Dalam kolaborasi tersebut, anak usaha PT United Tractors Tbk (UNTR) akan bertindak sebagai kontrak jasa pertambangan di wilayah Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi (IUP-OP) milik PT Arthaco Prima Energy (APE) di Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan. APE merupakan anak perusahaan IATA.
Suryo menambahkan, perseroan memilih KPP MINING sebagai mitra dengan pertimbangan kompetensi teknis dan rekam jejak perusahaan sebagai salah satu kontraktor pertambangan terbaik di Indonesia.
“Pemilihan KPP MINING didasarkan pada kompetensi teknis yang sudah tidak diragukan lagi. KPP merupakan salah satu kontraktor pertambangan terbaik di Indonesia, sehingga kami memiliki keyakinan lebih tinggi untuk mencapai seluruh target produksi yang telah ditetapkan,” ujar Suryo.
Ke depan, IATA menargetkan peningkatan skala produksi hingga dua digit atau di atas 10 juta ton per tahun. Selain itu, perseroan juga membuka peluang pengembangan usaha melalui akuisisi tambang di lokasi lain, termasuk di luar Pulau Sumatera, sebagai bagian dari strategi pertumbuhan jangka panjang.
(Rahmat Fiansyah)