Ia berharap, dengan produk baru tersebut, perseroan dapat berkontribusi menurunkan harga setiap pemeriksaan penyakit ini dari sekitar Rp1,7 juta menjadi sekitar Rp600 ribu.
"Penurunan harga pemeriksaan tersebut diharapkan dapat membantu para penderita hepatitis B yang membutuhkan pemeriksaan berkala setiap tiga bulan sesuai panduan WHO," ujar Yosua.
Sebagaimana diketahui, perluasan produk menjadi salah satu strategi pertumbuhan perseroan di tahun 2024 ini. LABS menargetkan pendapatan mencapai Rp300 miliar di tahun 2024 ini. Sementara untuk laba bersih ditargetkan sebesar 10 persen dari pendapatan perseroan.
Di samping itu, perseroan juga akan mengembangkan jumlah pelanggan dan titik distribusi reagen dan instrumen. Tak hanya itu, perseroan juga akan aktif dalam proyek-proyek pemerintah, serta program kerja sama pengadaan pemerintah dan luar negeri.
(Selfie Miftahul Jannah)