sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Gara-Gara Hindenburg Tuduh ‘Fraud’, Saham Taman Hiburan Golden Heaven Anjlok 53 Persen

Market news editor Aldo Fernando - Riset
15/11/2023 12:24 WIB
Hindenburg Research kembali melancarkan aksi short-selling. Kali ini, saham perusahaan taman hiburan China yang melantai di Nasdaq, AS, Golden Heaven.
Gara-Gara Hindenburg Tuduh ‘Fraud’, Saham Taman Hiburan Golden Heaven Anjlok 53 Persen. (Foto: Freepik)
Gara-Gara Hindenburg Tuduh ‘Fraud’, Saham Taman Hiburan Golden Heaven Anjlok 53 Persen. (Foto: Freepik)

IDXChannelHindenburg Research kembali melancarkan aksi short-selling (jual kosong). Kali ini, saham perusahaan taman hiburan China yang melantai di Nasdaq, Amerika Serikat (AS), Golden Heaven, menjadi sasaran tembak perusahaan besutan Nathan Anderson tersebut.

Pada Senin (14/11/2023), Hindenburg mengumumkan posisi short-nya terhadap saham tersebut.

“BARU DARI KAMI: Kami melakukan short atas saham Golden Heaven Group, "China Hustle" Klasik Lainnya,” tulis Hindenburg dalam akun media X (dulu Twitter), Senin (14/11).

Harga Saham Golden Heaven sempat anjlok 53,64 persen ke USD11,01 pada intraday Senin waktu AS sebelum ditutup ambles 27,92 persen.

Pada Selasa (15/11), harga saham Golden Heaven ditutup rebound 14,72 persen ke USD19,64.

Secara sederhana, short-selling terjadi ketika seorang investor meminjam efek dan menjualnya di pasar reguler, dan berencana untuk membelinya kembali nanti dengan harga lebih murah.

Intinya, dikutip dari Investopedia, short-seller bertaruh, dan mendapat untung dari, penurunan harga efek. Hal ini berbeda dengan investor jangka panjang yang menginginkan harga naik.

Temuan dari riset Hindenburg, yakni CEO Golden Heaven memiliki riwayat tuduhan penipuan dan pembekuan aset yang dirahasiakan di China.

Selain itu, jelas Hindenburg, “Perusahaan tersebut dibawa melantai ke publik oleh perusahaan sekuritas dengan banyak pelanggaran FINRA.”

FINRA atau Otoritas Regulasi Industri Keuangan adalah perusahaan swasta Amerika yang bertindak sebagai organisasi pengaturan mandiri (SRO) yang mengatur perusahaan pialang anggota dan pasar valuta.

Taman berteknologi tinggi yang diklaim perusahaan dengan kode saham GDHG tersebut di China, jelas Hindenburg, tampak “seperti neraka distopia.”

Hindenburg mengatakan, penyelidiknya mengunjungi properti yang diklaim GDHG paling banyak dikunjungi pada Sabtu, dan menemukan taman itu hampir kosong sekitar tengah hari.

“Penyelidik kami mengunjungi properti yang diklaim $GDHG paling banyak dikunjungi pada Sabtu dan hanya mengamati sekitar 10 mobil di tempat tersebut sekitar tengah hari. Taman itu hampir kosong. Sebuah "water attraction" adalah sebuah kolam besar yang penuh dengan sampah,” beber Hindenburg dalam utas di X.

Hindenburg bilang, pihaknya memiliki keraguan besar terhadap laporan keuangan GDHG mengingat perbedaan antara laporan aktivitas taman dan kenyataan yang dapat diamati, serta mengingat tuduhan & masalah penipuan yang dirahasiakan yang dihadapi CEO perusahaan tersebut.

Golden Heaven mengklaim, pada 2022, perusahaan ini menerima 2,41 juta tamu di 6 taman hiburannya, menghasilkan pendapatan sebesar USD41,8 juta pada tahun fiskal 2022, jumlah yang hampir tidak sebanding dengan kapitalisasi pasar USD1,2 miliar pada penutupan Jumat pekan lalu.

“Secara keseluruhan, $GDHG bagi kita adalah contoh tercela lainnya dari sebuah perusahaan yang seharusnya tidak diizinkan untuk mencatatkan sahamnya di Nasdaq jika ada orang yang melakukan pemeriksaan mendasar terhadap latar belakang dan operasi eksekutifnya yang dilanda skandal. Kami melakukan short,” pungkas Hindenburg.

Sementara, Golden Heaven tidak segera menanggapi permintaan komentar Reuters.

Informasi saja, GDHG memulai debutnya di Nasdaq pada bulan tahun ini dengan harga IPO USD4. Sejak 12 April, saham telah meroket 493,8% hingga penutupan Jumat lalu.

Sebelumnya, Hindenburg sempat melancarkan aksi short di perusahaan konglomerat India, Adani, hingga eks pemilik Twitter Jack Dorsey. (ADF)

Halaman : 1 2 3 4
Advertisement
Advertisement