IDXChannel – Aksi investor short-seller Hindenburg Research kembali mendapatkan ‘korban’. Kali ini pengusaha asal Amerika Serikat (AS) Carl Icahn yang harus berurusan dengan ‘laporan investigasi’ Hindenburg.
Short-seller ini mengklaim Icahn Enterprises, perusahaan investasi milik pengusaha cum aktivis shareholder, Carl Icahn menjalankan bisnis dengan struktur ekonomi yang mirip skema ponzi.
Menanggapi hasil laporan Hindenburg, kekayaan Carl Icahn anjlok lebih dari USD10 miliar pada Selasa (2/5/2023).
Saham Icahn Enterprises L.P. yang diperdagangkan secara publik dan beroperasi sebagai perusahaan induk, turun sekitar 20% yang menjadi rekor penurunan terbesar dan menghapus USD3,1 miliar kekayaannya.
Mengutip Bloomberg, Hindenburg juga merinci pinjaman margin investor yang dijamin oleh sahamnya di perusahaan, yang sebelumnya tidak diperhitungkan oleh Bloomberg Billionaires Index. Kondisi ini memotong USD7,3 miliar lagi dari perhitungan kekayaan bersih.
Secara keseluruhan, kekayaan Icahn anjlok sebesar 41% menjadi USD14,6 miliar, menurut indeks kekayaan Bloomberg dan mendepaknya dari posisi orang terkaya ke-58 di dunia ke peringkat ke-119.
Pengusaha umur 87 tahun tersebut adalah miliarder terbaru yang menjadi sasaran Hindenburg tahun ini setelah short-seller yang berbasis di New York ini meruntuhkan kerajaan Gautam Adani dari India dan Jack Dorsey dari Block Inc.
Serangan Hindenburg terhadap perusahaan Adani dan Dorsey menyebabkan penurunan kekayaan mereka tahun ini masing-masing sebesar USD58 miliar dan USD500 juta.
Ia tercatat memiliki lebih dari 85% unit Icahn Enterprises melalui berbagai entitas, yang merupakan bagian terbesar dari kekayaannya.
Berbagai Tuduhan Hindenburg
Hindenburg mengatakan perusahaan Icahn mengelola dana investasi dan mengendalikan saham untuk bisnis di sektor energi, otomotif, hingga makanan.
Menurut laporan Hindenburg, perusahaan manajemen investasi yang dijalankan Icahn Enterprises ini memiliki leverage yang berlebihan dan diperdagangkan dengan harga yang sangat tinggi dibandingkan dengan nilai aset bersihnya.
Hindenburg juga mempertanyakan bagaimana perusahaan menilai beberapa investasinya.
Menanggapi aksi Hindenburg dalam sebuah pernyataan, Icahn menyebut laporan itu sebagai upaya “self-serving” dan dimaksudkan semata-mata untuk menghasilkan keuntungan dari posisi Hindenburg sebagai short seller.