Menyusul transaksi ini, maka kepemilikan ADMR terhadap KAI berubah menjadi 65% (melalui anak perusahaannya), Aumay 22,5%, dan CITA 12,5%. Adapun hasil investasi ini akan digunakan untuk mengembangkan proyek smelter yang terletak di Kalimantan Utara itu.
Christian menerangkan pembangunan smelter berlangsung dalam tiga tahapan. Tahap pertama proyek ini akan menghasilkan 500.000 ton alumunium per tahun yang diperkirakan rampung pada 2025. Setelah ketiga tahapan rampung, KAI akan menghasilkan 1,5 - 2 juta ton aluminium.
"Besar kemungkinan smelter alumunium ini akan menjadi segmen pendapatan terbesar perseroan," pungkasnya.
(DES)