"Mengenai progres dari penjajakan penggabungan ini akan kami sampaikan lebih lanjut sekiranya terdapat perkembangan signifikan berkaitan dengan proses maupun realisasi rencana strategis tersebut," jelasnya.
Terkait dengan dampak penggabungan perseroan ke InJourney, manajemen mengatakan, perseroan memandang positif dan mendukung rencana penggabungan tersebut, di mana tentunya akan dilandasi dengan kajian, serta asesmen yang prudent terhadap outlook bisnis perseroan.
"Berbagai aspek substantif terkait rencana penggabungan tersebut tengah dikaji secara seksama dan berkelanjutan bersama dengan Kementerian BUMN, serta pemangku kepentingan terkait lainnya," papar manajemen.
"Hal ini selaras dengan tujuan Kementerian BUMN dalam upaya memperkuat ekosistem industri transportasi udara nasional menuju industri yang semakin berdaya saing," pungkasnya.
Dari data RTI Business, saham GIAA ditutup merosot 1,49 persen ke level 66 pada perdagangan Jumat (23/2). Nilai transaksi saham GIAA tercatat Rp8,01 miliar dengan volume sebanyak 118,78 juta dan frekuensi sebanyak 1.648 kali.
(FAY)