Dengan penurunan nilai private placement ini, tingkat dilusi kepemilikan saham publik juga berubah. Sebelumnya diproyeksikan turun menjadi 5,03 persen, kini berubah menjadi 6,17 persen. Saat ini, porsi kepemilikan publik terhadap saham GIAA mencapai 27,47 persen sebelum aksi korporasi dilakukan.
Rencana private placement ini akan dibahas dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang dijadwalkan pada 12 November 2025.
Sebagai bagian dari aksi korporasi tersebut, Garuda Indonesia akan menerbitkan 315,61 miliar saham seri D dengan nilai nominal Rp75 per saham. Pelaksanaan PMTHMETD akan dilakukan oleh PT Danantara Asset Management melalui dua mekanisme yakni setoran modal tunai dan konversi pinjaman pemegang saham menjadi saham baru.
Adapun dana hasil private placement sebesar 37 persen akan digunakan sebagai modal kerja dan operasional Garuda Indonesia, termasuk pembayaran biaya perawatan dan perbaikan pesawat.
Lalu sebanyak 63 persen untuk peningkatan modal kepada Citilink Indonesia, melalui konversi pinjaman pemegang saham dan setoran modal tunai.
(DESI ANGRIANI)