Aksi korporasi ini, kata Irfan, juga menjadi representasi goodwill secara berkelanjutan, dalam memastikan proses penyelesaian kewajiban terhadap para kreditur dapat menjadi semakin agile dan prudent.
Pelunasan sebagian ini juga telah mempertimbangkan volatilitas pasar yang terjadi saat ini termasuk peningkatan suku bunga di pasar mata uang dolar Amerika Serikat (AS).
Adapun hal-hal lebih teknis terkait dengan mekanisme pelunasan sebagian tersebut dapat dirujuk pada keterbukaan informasi di SGX.
"Langkah korporasi yang kami laksanakan jelang penutupan tahun 2023, turut merepresentasikan komitmen kami untuk terus bergerak adaptif dalam mengoptimalkan langkah perbaikan fundamental kinerja operasi, dengan memperhatikan secara seksama outlook ekonomi makro guna menjaga momentum pemulihan kinerja perseroan,” tutur Irfan.
(RNA)