Faktor lainnya, menurut Shanghai Petroleum and Natural Gas Exchange, China juga menggunakan yuan untuk pertama kalinya minggu lalu dalam transaksi LNG. Ini terjadi antara China National Offshore Oil Corp. dan TotalEnergies SE yang menyelesaikan perdagangan dalam mata uang China.
Selain itu, menurut trader komoditas Vitol Inc., Filipina akan menerima pasokan kargo LNG pertamanya pada pertengahan April, di terminal impor di Teluk Batangas untuk memenuhi kebutuhan kawasan.
Di negeri Paman Sam, gas alam berjangka AS diperdagangkan di sekitar angka USD2,1/MMBtu, dan menjadi yang terendah sejak September 2020. Kondisi ini disebabkan oleh lemahnya permintaan karena suhu di atas normal dan persediaan yang melimpah.
Stok gas alam penyimpanan bawah tanah AS mencapai 1,853 triliun kaki kubik (TCF) pada 24 Maret lalu. Angka ini 442 bcf lebih tinggi dari tahun lalu dan 321 bcf di atas rata-rata lima tahun sebesar 1,532 tcf.
Sementara itu, aliran gas alam ke kilang ekspor LNG telah mencapai rekor tertinggi setelah kilang ekspor LNG Freeport di Texas beroperasi kembali.