sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Gejolak Rusia-Ukraina Bagi Pasar Global, Bagaimana Dampak ke Indonesia?

Market news editor Dinar Fitra Maghiszha
15/02/2022 11:56 WIB
Data Kamis lalu (10/2) menunjukkan indeks harga konsumen Amerika Serikat (CPI) naik 7,5% yoy pada Januari
Gejolak Rusia-Ukraina Bagi Pasar Global, Bagaimana Dampak ke Indonesia? (FOTO:MNC Media)
Gejolak Rusia-Ukraina Bagi Pasar Global, Bagaimana Dampak ke Indonesia? (FOTO:MNC Media)

Berdasarkan data impor, pengangkutan batu bara ke Eropa naik 55,8% pada Januari dibandingkan tahun lalu, menjadi 10,8 juta ton. Dari angka tersebut Rusia memasok 43,2% batu bara, sementara Australia menyediakan 19,1%, sebagaimana dirangkum dalam analisa Braemar ACM dari data logistik perkapalan, dilansir Reuters, Jumat (4/2). 

Impor batubara Uni Eropa juga meningkat pada Desember 2021 sebesar 35,1% yoy menjadi 9,3 juta ton. Secara keseluruhan, pengiriman batu bara termal dari Rusia ke Eropa mengalami kenaikan, yang sebagian besar dikirim ke Jerman, Belgia dan Belanda, juga naik menjadi 31,1 juta ton, meningkat 16,2% yoy. 

Bagaimana dengan Indonesia

Mino mencermati kenaikan harga komoditas seperti batu bara, memberi dampak positif bagi sejumlah perusahaan dalam negeri. Selain 'batu hitam', Mino melihat komoditas minyak dan gas (migas) juga bakal mendapatkan angin segar. 

"Memang ada sisi positifnya terkait ketegangan politik Rusia-Ukraina, itu membuat harga minyak naik, tentunya batu bara sebagai salah satu substitusinya ikut terkerek harganya, bahkan kemarin sempat menyentuh USD245 per ton, itu angka yang cukup tinggi, hanya sedikit berbeda dibandingkan angka tahun lalu di USD270 per ton," tutur Mino. 

Sebelumnya, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tampaknya mendapat durian runtuh ketika sejumlah negara di Eropa mulai beralih ke batu bara saat harga gas alam meningkat. 

Halaman : 1 2 3 4
Advertisement
Advertisement