IDXChannel - PT Benteng Api Technic Tbk (BATR) menggelar penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) dengan mengincar dana segar sebesar Rp62-Rp71,30 miliar.
Perseroan melepas 620 juta saham atau 20,50% dari modal ditempatkan dan disetor perseroan. Masa penawaran awal perseroan akan berlangsung hingga 21 Mei 2024 mendatang. Harga penawaran awal yang ditetapkan perseroan yakni sebesar Rp100-Rp115 per saham.
Perseroan juga mengadakan program Alokasi Saham Karyawan atau Employee Stock Allocation dengan mengalokasikan saham sebanyak 6,2 juta saham atau sebesar 1,00% dari jumlah saham yang ditawarkan.
Perseroan juga menerbitkan Waran Seri I sebanyak 620 juta saham atau sebanyak 25,78% dari total jumlah saham ditempatkan dan disetor dengan harga pelaksanaan sebesar Rp300.
Perseroan akan menggunakan dana hasil IPO untuk berbagai keperluan yakni, sebesar 36,93% akan digunakan untuk pembelian tanah dan bangunan dari pihak terafiliasi. Kemudian, sebesar 9,56% akan digunakan untuk pembangunan dan perbaikan bangunan.
Selanjutnya, sebesar 5,42% dari dana hasil IPO akan digunakan perseroan untuk pembelian peralatan laboratorium. Sebesar 6,54% akan digunakan untuk pembelian mesin produksi.
"Sisanya, sekitar 41,55% akan digunakan sebagai operational expenditure (OPEX) berupa persediaan barang jadi dan bahan baku," demikian dikutip dari prospektus perseroan pada Jumat (17/5/2024).
Masa penawaran umum atau offering perseroan akan berlangsung pada 3-6 Juni 2024. Untuk selanjutnya perseroan akan tercatat di BEI dengan kode BATR pada 10 Juni 2024.
Benteng Api Technic atau BAT Refractories merupakan perusahaan produsen bata tahan api (Fire Brick), semen tahan api dan monolithic refractory yang meliputi castable refractory, plastic refractory, refractory mortar dan lain-lain, juga spesialis pada engineering dan kontraktor di bidang refractory dan insulation.
Perseroan memasok produk untuk kebutuhan berbagai industri seperti besi dan baja, peleburan aluminium dan tembaga, industri petrokimia dan pupuk, industri minyak dan gas, industri pembangkit listrik, industri semen dan kapur, industri pengolahan kertas, dan lain-lain.
(DES)