sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Gelombang PHK Shopee, Masih Hobi ‘Bakar Uang’ dan Gaji Staf Jumbo

Market news editor Aldo Fernando - Riset
15/06/2022 18:22 WIB
Di tengah kehebohan pemberitaan soal pemutusan hubungan kerja (PHK) Shopee, sang induk, Sea Limited, masih gencar ‘membakar uang’.
Gelombang PHK Shopee, Masih Hobi ‘Bakar Uang’ dan Gaji Staf Jumbo. (Foto: KrASIA)
Gelombang PHK Shopee, Masih Hobi ‘Bakar Uang’ dan Gaji Staf Jumbo. (Foto: KrASIA)

Gaji Staf Tinggi sampai Kerugian Kredit

Beban umum dan administrasi Sea meningkat sebesar 59,2% yoy menjadi USD396,1 juta pada kuartal tahun 2022.

Menurut penjelasan Sea, “peningkatan ini terutama karena kerugian kredit dari bisnis layanan keuangan digital kami, fasilitas kantor yang lebih tinggi dan beban terkait, serta biaya staf yang lebih tinggi akibat peningkatan jumlah karyawan untuk mendukung pertumbuhan bisnis”.

Membengkak beban R&D juga terutama disebabkan oleh naiknya biaya staf akibat peningkatan jumlah karyawan, “karena kami [Sea] berinvestasi dalam kemampuan teknologi kami dan memperluas penawaran layanan kami”.

Dari sisi bottom line, rugi bersih Sea melebar menjadi USD580,1 juta dari kuartal I 2021 sebesar USD422,1 juta. Seperti pendapatan, rugi per saham Sea selama 3 bulan pertama hingga 31 Maret 2022 USD1,04, juga lebih rendah tinimbang perkiraan rerata analisis Refinitiv (rugi US$1,23 per saham).

‘Pesawat’ Sea Diterpa Headwinds

Sementara kendati masih merugi, pendapatan Sea masih tumbuh tinggi, perusahaan besutan Forrest Li --yang selama ini mengandalkan Garena—ini harus menghadapi sejumlah hambatan (headwind) makro.

Untuk Shopee, kondisi makro mulai dari kenaikan inflasi dan suku bunga bisa mengurangi konsumsi dan membuat loyo sektor ritel.

Suku bunga tinggi memang tidak ramah perusahaan teknologi.

Saham-saham teknologi dengan valuasi menjulang ke langit sangat rentan terhadap kenaikan suku bunga karena saham tersebut menakar valuasi saat ini dari prospek keuntungan perusahaan di masa depan.

Mengutip Nikkei Asia, Shopee juga gagal menjalankan rencana ekspansi internasionalnya, termasuk nyemplung ke pasar Eropa dan Amerika Latin.

Shopee, yang beroperasi di Polandia dan Spanyol, memutuskan untuk menarik diri dari Prancis setelah hanya lima bulan karena tidak sesuai target perusahaan.

Sementara, dikutip dari Tech in Asia, Selasa (14/06/22), Shoope India berencana akan memberhentikan lebih dari 300 staf. Hingga saat ini, lebih dari 350 karyawan masih bekerja dari jarak jauh.

Dari segmen gaming, menilik data terakhir, jumlah pengguna aktif triwulanan game besutan Garena turun menjadi 615,9 juta per 31 Maret 2022, dari 648,8 juta pada kuartal I 2021.

Hal ini sendiri diakui oleh manajemen dalam press release laporan keuangan yang menyebut, “Garena mengalami hambatan dalam pertumbuhan [pendapatan] pasca-Covid”.

Dari pasar saham negeri Paman Sam AS, harga saham Sea sudah anjlok 68,23% sejak awal tahun ini (ytd) ke USD70,95/saham per penutupan Selasa waktu AS (14/6). (ADF)

Halaman : 1 2 Lihat Semua
Advertisement
Advertisement