Sementara itu, beban penjualan perseroan tercatat sebesar Rp848,03 miliar, naik dari sebelumnya sebesar Rp631,12 miliar. Dalam hal ini, beban iklan dan promosi perseroan tercatat sebesar Rp447,85 miliar.
“Ini kami naik dari kuartal III 2023 ke 2024, angkanya cukup besar, sehingga memang ada penurunan laba bersih kami,” kata Pahala.
Di sisi lain, penjualan perseroan pada periode ini mengalami pertumbuhan menjadi Rp658 triliun, dari sebelumnya sebesar Rp6,11 triliun.
Selain masif memberikan promosi, Pahala mengatakan pertumbuhan penjualan ULTJ ditopang oleh sejumlah faktor antara lain, fundamental industri yang kuat, yang tercermin dari urbanisasi dan meningkatnya pendapatan memperkuat permintaan susu siap minum dan tumbuhnya trend kebugaran.
Kemudian, posisi perseroan juga dinilai terdepan di pasar susu UHT dan Teh RTD dalam segmen karton. Perseroan juga memproduksi lebih dari satu kategori produk sehingga memberikan lebih banyak pilihan kepada konsumen.