Rilis laporan keuangan, masuknya dana asing, dan masuknya saham GOTO ke indeks utama BEI menjadi katalis positif pembalikan arah saham GOTO beberapa waktu terakhir.
GOTO merilis laporan keuangan pada 30 Mei lalu di mana beberapa metrik top line dinilai memiliki pertumbuhan yang apik. (Kendati memang GOTO sendiri masih membukukan rugi Rp6,47 triliun per 31 Maret 2022 atau kuartal I tahun ini.)
Kinerja teranyar, GOTO mencatatkan pertumbuhan tiga segmen pada kuartal I/2022. Ketiganya adalah bisnis jasa on-demand, e-commerce, dan financial technology (fintech).
Bisnis on-demand atau jasa pelayanan berdasarkan pesanan konsumen GOTO mencatatkan nilai transaksi bruto atau gross transaction value (GTV) sebesar Rp14,9 triliun. Realisasi itu tumbuh 44% year-on-year.
"GTV tahun 2021 mencapai Rp50,3 triliun, tumbuh 25% year-on-year, didukung oleh kinerja bisnis pesan antar makanan dan logistik yang kuat," kata manajemen GoTo dalam siaran resminya, Senin (30/5/2022).