Catatan saja, kapasitas saat ini lebih dari 2,5 juta unit, dengan permintaan sekitar 1,3 juta unit.
Mengutip analis UOB, ASII dan Gaikindo memperkirakan penjualan mobil akan mencapai 1-1,1 juta unit pada 2024.
“Mempertimbangkan fakta bahwa BYD (kapasitas 150.000 mobil), Hyundai (kapasitas 250.000 mobil) dan produsen lainnya akan mendirikan fasilitas manufaktur di Indonesia, kami yakin kelebihan kapasitas di industir tersebut dapat menyebabkan persaingan yang semakin ketat di antara para pemain di 2-3 tahun mendatang. Kapasitas terpasang saat ini adalah 2,35 juta mobil per tahun dengan penjualan unit tahunan domestik 1 juta dan sekitar 300.000 unit untuk ekspor,” jelas Stevanus dalam risetnya.
Seperti disinggung di atas, UOB melakukan downgrade ASII menjadi sell (jual) dengan target harga yang lebih rendah sebesar Rp4.400.
Angka tersebut, jelas Stevanus, diperoleh dengan menggunakan nilai wajar UNTR [United Tractors] dan AALI [Astra Agro Lestari] dengan target harga masing-masing Rp28.000 dan Rp5.715.