Sementara, divisi mobil divaluasi menggunakan metode Discounted cash flow (DCF), dan divisi jasa keuangan berada pada angka 1,0x P/B (rasio price-to book) untuk proyeksi 2023.
“Target harga kami setara dengan 6,8x PE [rasio price-to earnings] untuk 2024F. ASII sekarang memperdagangkan PE 5,6x 2024F atau lebih rendah -PE 2SD 2024F [PE minus 2 standar deviasi untuk proyeksi 2024],” tulis analis UOB.
Tindakan menurunkan rating saham ASII dari UOB ini tak pelak lagi cenderung berlawanan arah dengan mayoritas riset analis terbaru yang masih memberikan rekomendasi beli (buy) untuk saham tersebut. (Lihat tabel di bawah ini.)
(ADF)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.