Dengan kelandaian tersebut, penyandang disabilitas juga dapat mengakses ramp sebagai gate masuk. Terlebih juga, ramp didesain untuk dilalui kendaraan pemadam kebakaran ketika ada kondisi darurat. Bahkan, rencananya akan ada gate untuk masing-masing ramp.
“Diujung ramp barat dan di ujung ramp timur dengan masing-masing menggunakan full height turnstile,” ujarnya.
Sementara itu, ramp barat dalam pelaksanaannya juga menggunakan metode hummer. Artinya tiang pancang dipukul untuk dapat mencapai kedalaman tertentu. Kedalaman tiang pancang juga kurang lebih 24 meter.
Namun dalam pelaksanaannya terdapat sedikit perbedaan dengan ramp timur. Alasannya posisi ramp barat dengan area stadion terdapat jalan raya, maka dipakai sistem girder dalam pelaksanaannya. Terlebih, hal ini juga dikarenakan bentangan yang cukup jauh dan supaya tidak menghambat arus lalu lintas nantinya. Itu sebabnya, box girder di desain dengan panjang 50 meter, hal ini menjadikan konstruksi ramp barat seperti jembatan.
Seperti yang sudah kita ketahui, pada Jakarta International Stadium ini akan terdapat ramp barat dan ramp timur. Nantinya ramp barat akan menghubungkan stadion dengan taman BMW. Sehingga para penonton dari stadion menuju taman BMW atau sebaliknya bisa memanfaatkan fasilitas ini tanpa perlu melewati Jalan Sunter Permai Raya. Rencananya, di sekitar ramp barat JIS dan dekat taman BMW ini akan dibangun juga stasiun LRT Jakarta. (Adv)