Target ini diperoleh melalui pendekatan valuasi SOTP (sum-of-the-parts), menurut analis, diambil berdasarkan kinerja segmen bisnis dan kepemilikan strategis GOTO di PT Bank Jago Tbk (ARTO).
Sedianya GOTO mencatat EBITDA yang disesuaikan (Adjusted EBITDA) positif mencapai Rp393 miliar pada kuartal I-2025, berbalik dari posisi rugi sebesar Rp146 miliar untuk periode sama tahun lalu.
Di posisi bottom line, rugi GOTO menyusut 34,3 persen year-on-year (yoy) mencapai Rp276 miliar.
"Adapun risiko yang harus dicermati, kata analis, mencakup persaingan ketat di pasar, tekanan makroekonomi, serta tantangan dalam menjaga rasio kredit bermasalah tetap stabil," tutur dia.
Sebelumnya, Direktur Utama GOTO, Patrick Walujo, meyakini perusahaan mampu mencatatkan Adjusted EBITDA sebesar Rp1,4 triliun hingga Rp1,6 triliun pada 2025.