Pencapaian ini didukung oleh lonjakan pendapatan bersih Fintech yang tumbuh 90 persen secara tahunan (year-on-year/YoY) menjadi Rp1,2 triliun pada kuartal I-2025, serta pertumbuhan portofolio pinjaman konsumen sebesar 108 persen YoY menjadi Rp5,7 triliun di periode yang sama.
Sementara itu, untuk unit On-Demand Services (ODS), GoTo kini membagi kinerjanya menjadi dua segmen utama, yaitu Mobility dan Delivery. Keduanya mencatat pertumbuhan dua digit. EBITDA yang disesuaikan dari segmen Mobility tercatat sebesar Rp222 miliar, naik 33 persen YoY, sedangkan segmen Delivery membukukan Rp133 miliar, melonjak 142 persen YoY sepanjang Januari hingga Maret 2025.
“Kombinasi unik Fintech dan ODS GOTO, Fintech punya akselerasi yang cepat dan konsisten sehingga kontribusi terhadap profitabilitas Grup semakin meningkat. ODS dengan segala inovasi produk tetap tumbuh dan marjin semakin tebal,” ujar analis OCBC Sekuritas Gani.
Menurut Gani, peningkatan profitabilitas Fintech didorong oleh keberhasilan GOTO dalam mendorong pertumbuhan bisnis pinjaman konsumen secara hati-hati, yang mendapat respons positif dari pelaku pasar.
“Fintech lending growth mencapai 108 persen YoY dengan pendapatan pinjaman tumbuh 168 persen YoY. Pangsa pinjaman lancar atau tidak menunggak juga berhasil dipertahankan di atas 90 persen dan ini konsisten di setiap kuartal sejak tahun lalu meski ada tantangan makro,” ujarnya.