Investor Gede hingga Ritel Nyangkut
Dengan mengecualikan investor pra-penawaran umum perdana (IPO), investor yang membeli saham GOTO di harga terendah Rp66 per saham pada 13 Oktober 2023, dan sejumlah karyawan atau direksi GOTO yang mengeksekusi saham perusahaan di harga khusus (Rp2 perak per saham) dalam skema Program Opsi Saham Karyawan dan Konsultan, mayoritas pemegang saham GOTO ‘nyangkut’ saat ini.
Per 30 September 2023, GOTO memiliki 333.112 investor. Dari total 1,2 triliun saham GOTO, sebanyak 70,20 persen dimiliki oleh masyarakat non-warkat (scriptless) dan masyarakat warkat 0,24 persen. Artinya, mayoritas saham GOTO dikuasai investor dengan kepemilikan di bawah 5 persen.
Dari jumlah tersebut, bisa diasumsikan, ratusan ribu investor terjebak dalam kondisi merugi (di atas kertas) di GOTO saat ini.
Namun, tidak hanya investor ritel, investor kakap juga terjebak di saham ini.
Sebut saja, raksasa investasi Amerika Serikat (AS), BlackRock, Inc yang memiliki 2,08 persen saham GOTO per 30 September 2023. Kemudian, raksasa AS lainnya The Vanguard Group, Inc yang menggenggam 2,75 persen saham GOTO per 31 Agustus 2023.
Selanjutnya, Charles Schwab Investment Management, Inc yang memiliki 0,093 persen saham per 30 September 2023, HSBC Global Asset Management (UK) Limited sebesar 0,097 persen saham per 30 September 2023, UBS Asset Management AG sebanyak 0,083 persen per 31 Agustus 2023.