IDXChannel - PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) menerapkan formula contribution margin atau margin kontribusi dari pencatatan laporan keuangan.
CEO GoTo Andre Soelistyo menjelaskan bahwa margin kontribusi berasal dari pendapatan bruto dikurangi seluruh insentif, apakah di dalam bentuk kisaran kepada konsumen atau terhadap supply partner seperti mitra driver atau mitra UMKM.
"Jadi gross revenue atau pendapatan bruto dikurangi oleh seluruh cost pemasukan dan juga seluruh biaya-biaya yang sifatnya bervariabel terhadap produk tersebut yang diatribusikan terhadap produk tersebut," kata Andre dalam Konferensi Pers Kinerja GOTO, Senin (30/5/2022).
Dia menambahkan, setelah produk tersebut dikurangi itulah yang disebut contribution margin. Dengan kata lain margin kontribusi adalah rasio nilai dari profitabilitas dari masing-masing produk yang ada di perusahaan GoTo sebelum dikurangi oleh biaya headquarter atau operational expenses.
Andre menyebut margin kontribusi on demand service meningkat bulan Februari dan Maret 2022.
“Di indonesia margin kontribusi untuk on demand services meningkat pada bulan Februari dan Maret 2022 dan diharapkan dapat terus berjalan pada kuartal kedua,” sebut Andre.
Adapun GTV untuk e-commerce tumbuh 28% yoy dan telah melampaui hasil pada kuartal keempat tahun lalu. Hasil ini berhasil dicapai meskipun secara umum pada kuartal pertama adalah kuartal yang rendah untuk transaksi e-commerce dan kuartal keempat merupakan kuartal yang tertinggi.
“Bisnis fintech kami terus bertumbuh, jumlah pengguna dan volume GTV dari Gopay atau alat pembayaran kami mencapai rekor tertingginya. Penggunaan on platform atau di dalam GoTo ekosistem tumbuh sebesar 207%, sementara untuk off platform tumbuh 73% yoy pada kuartal I tahun ini,” sebut Andre.
Sementara, dalam laporan keuangan yang disampaikan di keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), dicatatkan bahwa pendapatan bersih GOTO pada kuartal I 2022 adalah Rp 1,49 triliun dengan rugi yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk adalah Rp 6,47 triliun.
Sedangkan, pada kuartal I 2021, pendapatan bersih GOTO senilai Rp 904,83 miliar dengan rugi yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 1,81 triliun.
(NDA)