sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Green Bonds Pertamina Geothermal (PGEO) Laris Manis, Oversubscribed hingga 8,25 Kali

Market news editor Taufan Sukma/IDX Channel
08/05/2023 17:55 WIB
dana hasil penerbitan ini rencananya bakal digunakan PGEO untuk melunasi seluruh sisa utang berdasarkan Facilities Agreement tertanggal 23 Juni 2021.
Green Bonds Pertamina Geothermal (PGEO) Laris Manis, Oversubscribed hingga 8,25 Kali (foto: MNC Media)
Green Bonds Pertamina Geothermal (PGEO) Laris Manis, Oversubscribed hingga 8,25 Kali (foto: MNC Media)

IDXChannel - PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) baru saja merampungkan proses penerbitan surat utang berwawasan hijau (green bonds) yang ditawarkan ke pasar global senilai USD400 juta.

Usai menjalani roadshow ke sejumlah negara di dunia, obligasi milik anak usaha Pertamina Group di bidang panas bumi tersebut rupanya laris manis diminati investor global.

Tak tanggung-tanggung, dari nilai penerbitan sebesar USD400 juta yang dilakukan, obligasi PGEO tersebut mengalami kelebihan permintaan (oversubscribed) hingga 8,25 kali.

"(Masa pemesanan) Sudah closed. Final book over tercatat sebesar USD3,3 billion, atau lebih dari 8x oversub," ujar salah satu bankir yang menangani proses penerbitan green bonds PGEO kali ini.

Sebagaimana diketahui, PGEO secara resmi menerbitkan green bonds senilai USD400 juta atau sekitar Rp5,94 triliun, dengan bunga sebesar 5,15 persen.

Dalam penerbitan bonds yang bakal jatuh tempo pada 2028 ini, PGEO sengaja membidik investor asing, sehingga proses penawaran umum sama sekali dilakukan di luar wilayah Indonesia. Karenanya, bonds ini tidak didaftarkan pada PT Bursa Efek Indonesia (BEI) dan juga Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI).

Dana segar yang nantinya diraup dari penerbitan ini rencananya bakal digunakan PGEO untuk melunasi seluruh sisa utang berdasarkan Facilities Agreement tertanggal 23 Juni 2021, antara pihak PGEO dengan Mandated Lead Arrangers, Kreditur Sindikasi Awal dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk sebagai Facility Agent yang akan jatuh tempo pada tanggal 23 Juni 2023 (Facilities Agreement).

Sesuai keterbukaan informasi yang diterbitkan perusahaan pada akhir April 2023 lalu, sisa jumlah kewajiban yang masih terutang berdasarkan Facilities Agreement adalah sebesar USD400 juta, atau sesuai dengan besaran nilai penerbitan green bonds.

Dalam penerbitan kali ini, pihak PGEO telah menandatangani Purchase Agreement pada 20 April 2023 lalu dengan Australia and New Zealand Banking Group Limited, BNP Paribas, Citigroup Global Markets Singapore Pte. Ltd., The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited, Mandiri Securities Pte. Ltd., MUFG Securities Asia Limited Singapore Branch, SMBC Nikko Securities (Hong Kong) Limited and United Overseas Bank Limited selaku Initial Purchasers, Joint Global Coordinators dan Joint Bookrunners (JBR).

Diterbitkannya bonds kali ini bakal memperpanjang profil jatuh tempo utang perusahaan, lantaran dana yang diterima dari penerbitan spenuhnya akan digunakan untuk melunasi sebagian utang-utang perusahaan.

Dua lembaga pemeringkat internasional telah mengeluarkan rating untuk green bonds PGEO ini, yaitu peringkat Baa3 (Stable) dari Moody's dan BBB- (Stable) dari Fitch.

"Dengan diterbitkannya Surat Utang, maka likuiditas dan kemampuan Perseroan akan meningkat. Sehingga dapat membiayai pertumbuhan Perseroan di masa yang akan datang," tegas manajemen dalam keterbukaan informasi.

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement