IDXChannel - PT Gunung Raja Paksi Tbk (GGRP) mencatat kinerja yang positif pada semester I 2022. Emiten besi baja ini membukukan laba USD27,79 juta atau setara Rp412,16 miliar, naik 22,82% dari periode yang sama sebelumnya sebesar USD22,62 juta.
Berdasarkan laporan keuangan, pendapatan perseroan juga naik sebesar 53,77% menjadi USD456,78 juta atau Rp6,77 triliun dari USD297,03 juta. Adapun, penjualan baja lembaran dan turunannya tercatat sebesar USD313,24 juta atau Rp4,64 triliun, serta produk baja batangan dan turunannya tercatat sebesar USD143,54 juta atau Rp2,12 triliun.
Dari sisi pengeluaran, beban pokok penjualan GGRP membengkak 60,31% menjadi USD411,37 juta atau Rp6,10 triliun dari USD256,60 juta. Beban umum dan administrasi perseroan juga naik menjadi USD13,09 juta atau Rp194,15 miliar.
Selain itu, beban keuangan juga naik menjadi USD4,97 juta atau Rp73,76 miliar. Sedangkan beban penjualan turun menjadi USD2,71 juta atau Rp40,25 miliar.
Per Juni 2022, total nilai aset perseroan tumbuh sebesar 11,59% menjadi USD1,19 miliar atau Rp17,68 triliun. Adapun, liabilitas GGRP sebesar USD416,37 juta atau Rp6,17 miliar dan ekuitas sebesar USD775,81 juta atau Rp11,50 triliun.
Tahun ini, perseroan akan fokus dalam mempertahankan strategi kontrol ketat atas harga pembelian bahan baku dan harga jual barang jadi, baik pasar domestik maupun pasar internasional.
Perseroan juga terus meningkatkan hubungan baik dengan pelanggan lama maupun pelanggan baru. Sementara itu, di sisi kebijakan, manajemen GGRP mengatakan bahwa, pihaknya terus melakukan komunikasi dengan instansi yang relevan terkait dengan safeguard untuk menahan gempuran baja impor.
GGRP menargetkan pertumbuhan pendapatan sebesar 50% hingga 70% pada tahun ini. Di sisi laba, perseroan juga optimistis peningkatan pendapatan akan berimbas kepada kenaikan laba yang lebih besar dari proyeksi tahun 2021, guna memaksimalkan nilai dari pemegang saham.
(FRI)