"Ada tiga agenda pertama yang kami siapkan, pertama SOS atau Emergency dimana stabilitas harga pangan saat idul fitri sudah kita lalui dengan baik dan membangun buffer stock pangan padat karya pertanian, safety net, hingga pembiayaan petani melalui KUR," imbuh Mentan.
Sambungnya, agenda kedua yakni agenda temporary atau jangka kedua pasca Covid-19 yang memberikan stimulus untuk buruh tani, dan petani penggarap sebanyak 2,7 orang.
Sedangkan untuk padat karya lanjutan pasca Covid-19, Kementan siap melalukan diversifikasi pangan lokal, supporting daerah defisit , antisipasi kekeringan, hingga mendorong kelancarangan distribusi pangan dan penguatan ekspor pertanian.
"Agenda ketiga, yaitu permanen atau jangka panjang yang akan melakukan pengembangan B30, peningkatan ekspor dan penumbuhan pengusaha petani milenial", jelasnya.
Tak hanya itu, Mentan juga mengatakan bahwa pihaknya saat ini telah menambahkan meningkatkan kapasitas tanam padi di masa tanam kedua seluas 5,6 juta hektar serta pengembangan lahan rawa di Kalimantan Tengah seluas 164 ribu hektar termasuk pemanfaatan pangan lokal seperti ubi kayu, jagung, sagu, dan pisang kentang. (*)