Seiring dengan itu, pendapatan industri periklanan televisi juga melambat, yang mana pendapatan perseroan pada 2023 senilai Rp235,75 miliar, atau menurun dibandingkan capaian 2022 yang senilai Rp438,68 miliar.
Kenaikan atas biaya di luar operasional yang bersifat one-off, termasuk biaya penghapusan persediaan, penghapusan uang muka aset tidak lancar dan uang muka investasi tersebut di atas, serta beban keuangan berjalan, berkontribusi atas kenaikan rugi bersih perusahaan di tahun 2023 menjadi sebesar Rp634,32 miliar.
"Menghadapi kondisi penuh tantangan, perusahaan menerapkan berbagai upaya untuk mengoptimalkan seluruh sumber daya yang ada untuk dapat bertahan dengan tetap menjaga komitmen atas kualitas konten siaran," tegas Deddy. (TSA)