IDXChannel – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok bersama dengan bursa kawasan Asia-Pasifik dan Wall Street Amerika Serikat (AS) seiring adanya kekhawatiran soal sikap hawkish Federal Reserve (The Fed).
Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (4/10/2023), pukul 10.43 WIB, IHSG ambles 1,21 persen ke posisi 6856,15. Hanya 88 saham naik, 452 saham turun, dan 163 saham stagnan.
Empat saham bank raksasa, yang biasa turut menopang pergerakan indeks, saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) turun 0,27 persen, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) minus 0,47 persen, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) turun 0,95 persen, dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) merosot 1,23 persen.
Saham emiten batu bara PT Bayan Resources Tbk (BYAN) yang memiliki kapitalisasi pasar (market cap) jumbo dan PT Astra International Tbk (ASII) masing-masing minus 1,23 persen dan 1,21 persen.
Saham emiten petrokimia PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) dan emiten consumer goods PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) juga membebani IHSG dengan turun 0,77 persen dan 0,84 persen.